Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korban Gempa Lombok di Desa Ini Kekurangan Bantuan

Reporter

image-gnews
Foto aerial kerusakan bangunan akibat gempa bumi di Desa Sajang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Senin, 30 Juli 2018. Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter pada Minggu, 29 Juli lalu, itu telah mengakibatkan 15 orang meninggal, 162 luka-luka, serta ratusan rumah rusak. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Foto aerial kerusakan bangunan akibat gempa bumi di Desa Sajang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Senin, 30 Juli 2018. Gempa bumi berkekuatan 6,4 skala Richter pada Minggu, 29 Juli lalu, itu telah mengakibatkan 15 orang meninggal, 162 luka-luka, serta ratusan rumah rusak. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah korban gempa Lombok di Desa Obel-Obel, Kecamatan Sembelia, Kabupaten Lombok Timur mengatakan membutuhkan bantuan makanan dan selimut. "Kami memang mendapat bantuan seperti mi instan, air mineral, dan selimut tetapi masih kurang," kata salah seorang warga Desa Obel-Obel, Inak Dewi, Senin 30 Juli 2018. "Misalnya tidak semua orang dapat selimut padahal kalau malam dingin.

Baca: TNI Dirikan Dua Rumah Sakit Lapangan untuk Korban Gempa Lombok

Inak Dewi mengatakan ia tidak mungkin kembali ke rumahnya. Selain karena hancur akibat gempa, perempuan 43 tahun ini mengatakan ia khawatir dengan gempa susulan yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Makanya, ia, suami, dan dua anaknya memutuskan tinggal bersama ratusan orang di pos pengungsian.

Menurut Inak Dewi, saat ini ia dan ratusan pengungsi di posko Desa Obel-Obel hanya bisa mengandalkan bantuan. "Kami tetap harus tinggal di posko, walaupun kondisinya masih seadanya. Mau bagaimana lagi, kami pasrah saja," kata Inak Dewi.

Senin (30/7) kemarin, Presiden Joko Widodo juga sempat mengunjungi beberapa posko korban Gempa Lombok. Ditemani Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, Jokowi mengatakan akan membantu masyarakat yang menjadi korban gempa dengan memberikan uang tunai untuk membangun rumah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jokowi mengatakan akan memberikan kira-kira Rp 50 juta per kepala keluarga untuk membangun rumah. “Untuk jumlah belum dipastikan, tapi nanti sekitar Rp 50 juta per rumah. Kurang-lebih, ya. Nanti akan dihitung dulu,” ujarnya.

Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter mengguncang wilayah Lombok, Bali, dan Sumbawa pada Ahad, 29 Juli, pukul 05.47 WIB. Kepala Dinas Sosial NTB Ahsanul Khalik menyebutkan ada tiga kecamatan yang mengalami kerusakan parah akibat gempa tersebut, yaitu Kecamatan Sambelia dan Kecamatan Sembalun di Kabupaten Lombok Timur serta Kecamatan Bayan di Lombok Utara.

Baca juga: Gempa Lombok, TNI Akan Bantu Dirikan Rumah yang Roboh

Sampai Ahad malam pukul 20.00 Wita, tercatat 16 orang meninggal. Korban terdampak Gempa Lombok yang tercatat mencapai 500 keluarga. Bahkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat ada 200-an gempa susulan sepanjang Ahad kemarin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 jam lalu

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani, ketika ditemui di Kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara No. 4, Jakarta Selatan, Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Defara
Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.


Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

1 jam lalu

Prabowo Subianto, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokow Widodo. TEMPO
Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.


Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

3 jam lalu

Kepala Desa dari berbagai daerah di Indonesia melakukan demonstrasi di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat untuk mendesak Revisi UU Desa sebelum Pemilu pada Rabu, 31 Januari 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,


Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

5 jam lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Bima NTB Diguncang Gempa Magnitudo 4,9, Dampak Pergerakan Lempeng Indo-Australia

Gempa M4,9 di area Bima, NTB, dipicu aktivitas lempeng Indo-Australia. Tidak ada gempa susulan dan tidak berpotensi tsunami.


Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

7 jam lalu

Sejumlah anggota Apdesi saat menghadiri Rapat Paripurna ke-14 Masa Persidangan IV tahun 2023-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 28 Maret 2024. DPR RI mengesahkan revisi Undang-Undang (RUU) tentang Desa menjadi Undang-Undang (UU) dengan salah satu poinnya perpanjangan masa jabatan kepala desa menjadi 8 tahun dan maksimal dua periode. TEMPO/M Taufan Rengganis
Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.


Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

7 jam lalu

ilustrasi menyiram air untuk mengurangi dampak dehidrasi. Shutterstok
Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.


Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

8 jam lalu

Ketua Panitia Nasional Musra Indonesia atau Musyawarah Rakyat Indonesia, Panel Barus (dua dari kiri) menjelaskan rencana pelaksanaan musra, di Kota Solo, Sabtu, 16 Juli 2022. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.


Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

10 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia


Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

10 jam lalu

Pasangan presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka hadir dalam rapat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu 24 April 2024. KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024 - 2029. TEMPO/Subekti.
Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.


Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

11 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?